May 12, 2009

Metamorfosa Kehidupan








Metamorfosa Kehidupan
Oleh : Tasya Anindita


Di dalam kehidupan, makhluk hidup mengalami metamorfosanya masing-masing. Ada yang berupa metamorfosa bentuk fisik seperti kupu-kupu. Ada pula perubahan kondisi kehidupan menuju ke arah yang lebih baik. Dalam mencapai perubahan itu manusia harus berjuang dalam kepompongnya masing-masing untuk menempa diri menjadi lebih baik.

“Menjadi sopir”. Itulah jawaban Tarya (19) ketika ditanya mengenai apa cita-citanya. Tarya yang berasal dari Indramayu datang ke Jakarta ketika ia berumur 6 tahun. Ia mulai bekerja sebagai pemulung karena harus membantu orangtuanya

Sejak 4 tahun lalu Tarya mengikuti kegiatan belajar bersama di rumah singgah di mana ia mulai mengenal angka, huruf, kata, dan kalimat. Pada saat itulah ia sadar bahwa dengan belajar akan memiliki masa depan yang lebih baik. Tarya berharap bisa menjadi sopir dengan mengikuti Kejar Paket A yang setara dengan ujian akhir Sekolah Dasar. Matematika merupakan mata pelajaran favoritnya, selain bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. “Karena dengan matematika saya dapat menjumlahkan uang,” begitu jawabnya ketika ditanya alasannya.

Tiga hari dalam seminggu ia sempatkan belajar di rumah singgah untuk menggapai cita-citanya itu. Bosan dengan ejekan yang dilontarkan masyarakat sekitar dan rasa capai yang tidak sebanding dengan uang yang didapatkan dari memulung memacunya untuk beralih pekerjaan.

Fase dalam mencapai tahap kehidupan yang lebih baik tidak bisa secepat membalikkan telapak tangan. Setiap tahapan yang dijalani oleh manusia harus dilakoni dengan sebaik-baiknya walaupun membutuhkan waktu yang lama.


* ini adalah photo story yang saya garap untuk pameran foto Glosarium bulan Mei 2008 di Galeri Foto Jurnalistik Antara sebagai tugas akhir workshop fotografi kelas fotojurnalistik

1 comment:

Juwita Liestania said...

wah cuy..fotomu bagus d..as always..haha..gw juga stuju bgt no sama teori metamorfosa yang lo pakai..pas bgt!!

-J